Peristiwa
Pembentukan ASEAN
1. Sebelum
terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa negara di Asia Tenggara telah melakukan
berbagai upaya untuk membentuk kerja sama regional di kawasan ini, seperti ASA
(Association of Southeast Asia), Maphilindo (Malaya, Philipina, Indonesia), dan
SEAMEO (South East Asian Ministers of Education Organization), maupun dengan
negara di luar kawasan ini, seperti SEATO (South East Asia Treaty Organization)
dan ASPAC (Asia and Pacific Council). Komunikasi antara negara Asia Tenggara dengan
negara di luar kawasan tersebut telah berkembang dalam ECAFE (Economic
Commission for Asia and the Far East), Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia
Afrika).
2. ECAFE
dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah menjadi ESCAP (Economic and Social
Commission for Asia and the Pacific), yaitu badan khusus PBB yang banyak
memberikan inspirasi bagi pertumbuhan kerja sama regional di Asia Tenggara.
3. Colombo
Plan, yang terbentuk pada 1950
dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Akan tetapi, keanggotaannya tidak berasal dari suatu kawasan tertentu dan
operasinya bersifat bilatelaral, sehingga tidak sepenuhnya mencerminkan kerja
sama regional. Walaupun demikian, keberadaannya bermanfaat untuk memberikan dorongan
pentingnya kerja sama regional Asia Tenggara dalam pertemuan konsultatif The Asia Union di Baguio, Filipina. Pertemuan
dimaksudkan agar suara Asia lebih didengar di PBB dan mendorong kerja sama di
bidang ekonomi dan sosial antarnegara di Asia. Namun, gagasan tersebut tidak
berlanjut.
4. SEATO
yang dibentuk pada 1954 merupakan kerja sama di bidang pertahanan dengan dasar
pembentukannya bercorak anti komunis. Dari delapan anggotanya, hanya dua dari
Asia Tenggara, yaitu Filipina dan Thailand. Kegiatannya tidak mencerminkan kepentingan
berbagai negara di kawasan Asia Tenggara, sehingga akhirnya dibekukan pada
1977.
5. KAA
yang diselenggarakan di Bandung pada 1955 mencetuskan Dasa Sila Bandung, antara
lain memuat prinsip hubungan Antar negara yang didasarkan pada penghormatan
kedaulatan dan integritas wilayah semua negara atas dasar kesamaan, kemerdekaan,
koeksistensi secara damai, penyelesaian semua pertikaian secara damai,
mendorong kerja sama timbal-balik, serta penghormatan pada keadilan dan
kewajiban internasional. Berbagai prinsip tersebut mendorong lahirnya gerakan
solidaritas Asia Afrika dan gerakan Non Blok. KAA yang diikuti oleh 29 negara
dari kedua benua tersebut mengeluarkan Komunike Bersama untuk meningkatkan
kerja sama di bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik. Walaupun demikian,
KAA tidak dimaksudkan secara khusus untuk membentuk kerja sama regional bagi
kedua benua.
6. Pembentukan
ASA pada 1961 bertujuan memajukan kerja sama ekonomi dan kebudayaan di antara
negara anggotanya, Malaya, Filipina, dan Thailand. Kemudian, pada 1963 dibentuk
Maphilindo yang merupakan forum kerja sama antara Malaya, Filipina, dan
Indonesia. Dasar pembentukannya berpegang pada Piagam PBB, Deklarasi Bandung,
serta persamaan ras. ASA tidak dapat bertahan lama karena Indonesia tidak ikut
di dalamnya. Maphilindo lebih singkat lagi umurnya karena sempitnya dasar kerja
sama. Kegagalan kedua kerja sama tersebut juga dipengaruhi oleh adanya
pertentangan dan saling curiga di antara negara anggotanya.
7. ASPAC
yang dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina,
Australia, dan Selandia Baru. Meskipun menitikberatkan pada kerja sama ekonomi,
tetapi dengan melihat komposisi anggotanya terdapat kecondongan politik pada
salah satu blok. Kelemahan yang menonjol ialah keanggotaan Taiwan. Setelah
terjalinnya hubungan RRC dengan negara anggota ASPAC, maka keberadaan ASPAC
berakhir.
8. Pada
1965 didirikan SEAMEO dengan maksud memajukan kerja sama antara bangsa Asia
Tenggara melalui pendidikan, pengetahuan, dan kebudayaan. Indonesia, Laos,
Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam merupakan pendirinya.
Organisasi ini juga memiliki Associate
Members dan Affiliate Members. Markas
besarnya di Bangkok dan keanggotaannya kemudian meliputi negara ASEAN dan non ASEAN.
9. Tumbuhnya
kesadaran akan perlunya kerja sama untuk meningkatkan taraf hidup di antara
bangsa sekawasan, sekaligus meredakan rasa saling curiga, mendorong mereka
mengupayakan pengembangan kerja sama. Perkembangan geopolitik Asia Tenggara
sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha untuk mencari pemecahan bersama atas
berbagai masalah yang dihadapi negara di kawasan ini.
10. Pada
1965 Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha untuk
membuka hubungan dengan negara tetangganya. Di Indonesia, Pemerintahan Orde
Baru yang lahir menyusul kegagalan Gerakan 30 September 1965 yang didalangi PKI,
kemudian melakukan upaya untuk mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia serta
mengusahakan terjalinnya hubungan yang lebih bersahabat dengan negara
tetangganya. Di Filipina, Marcos yang terpilih menjadi presiden menggantikan
Macapagal mengambil kebijakan untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan
Malaysia.
11. Dampak
positif dari meredanya rasa saling curiga dan konflik antara bangsa di Asia
Tenggara mendorong pembentukan
organisasi kerja sama regional.
Pertemuan konsultatif yang dilakukan secara intensif antara para Menteri Luar
Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang menghasilkan
rancangan Joint Declaration, yang
mencakup kesadaran akan perlunya peningkatan saling pengertian untuk hidup
bertetangga secara baik, serta kerja sama yang bermanfaat di antara negara yang
sudah terikat oleh pertalian sejarah dan kebudayaan. Dalam pertemuan 8 Agustus
1967 di Bangkok, ditandatanganilah Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh
Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Filipina,
Singapura, dan Thailand yang menandai berdirinya Association of South East
Asian Nations (ASEAN) yang berarti
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
IDENTIFIKASI
TEKS SEJARAH II (SEJARAH PEMBENTIKAN ASEAN ) : 5W + 1H
NO
|
PARAGRAF
|
PERISTIWA
|
1
|
1.
Sebelum terbentuknya ASEAN pada 1967,
beberapa negara di Asia Tenggara telah melakukan berbagai upaya untuk
membentuk kerja sama regional di kawasan ini, seperti ASA (Association of
Southeast Asia), Maphilindo (Malaya, Philipina, Indonesia), dan SEAMEO (South
East Asian Ministers of Education Organization), maupun dengan negara di luar
kawasan ini, seperti SEATO (South East Asia Treaty Organization) dan ASPAC
(Asia and Pacific Council).
2.
Komunikasi antara negara Asia Tenggara
dengan negara di luar kawasan tersebut telah berkembang dalam ECAFE (Economic
Commission for Asia and the Far East), Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia
Afrika).
|
-
Peristiwa yang diidentifikasi pada
tahap orientasi ini adalah terbentuknya ASEAN.
-
Peristiwa yang dimaksud terjadi pada
1967
-
Peristiwa tersebut terjadi di beberapa
negara di Asia Tenggara.
|
2
|
1. ECAFE
dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah menjadi ESCAP (Economic and
Social Commission for Asia and the Pacific), yaitu badan khusus PBB yang
banyak memberikan inspirasi bagi pertumbuhan kerja sama regional di Asia
Tenggara.
|
-
Peristiwa yang diidentifikasi pada
Urutan sejarah tahap I adalah ECAFE
-
Peristiwa yang dimaksud dibentuk pada
28 Mei 1947
-
Peristiwa yang dimaksud terjadi di
Asia Tenggara
|
3
|
1. Colombo
Plan, yang terbentuk pada 1950
dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara.
2.
Akan tetapi, keanggotaannya tidak
berasal dari suatu kawasan tertentu dan operasinya bersifat bilatelaral,
sehingga tidak sepenuhnya mencerminkan kerja sama regional.
3.
Walaupun demikian, keberadaannya
bermanfaat untuk memberikan dorongan pentingnya kerja sama regional Asia
Tenggara dalam pertemuan konsultatif
The Asia Union di Baguio, Filipina.
4.
Pertemuan dimaksudkan agar suara Asia
lebih didengar di PBB dan mendorong kerja sama di bidang ekonomi dan sosial antarnegara
di Asia.
5.
Namun, gagasan tersebut tidak
berlanjut.
|
-
Peristiwa yang diidentifikasi pada
Urutan sejarah tahap II adalah Colombo Plan
-
Peristiwa yang dimaksud dibentuk pada
1950
-
Peristiwa tersebut dibentuk karena
untuk
meningkatkan
kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara.
|
4
|
1.
SEATO yang dibentuk pada 1954
merupakan kerja sama di bidang pertahanan dengan dasar pembentukannya
bercorak anti komunis.
2.
Dari delapan anggotanya, hanya dua
dari Asia Tenggara, yaitu Filipina dan Thailand.
3.
Kegiatannya tidak mencerminkan
kepentingan berbagai negara di kawasan Asia Tenggara, sehingga akhirnya
dibekukan pada 1977.
|
-
Peristiwa yang diidentifikasi pada
Urutan sejarah tahap III adalah SEATO
-
Peristiwa yang dimaksud dibentuk pada
1954
|
5
|
1.
KAA yang diselenggarakan di Bandung
pada 1955 mencetuskan Dasa Sila Bandung, antara lain memuat prinsip hubungan
Antar negara yang didasarkan pada penghormatan kedaulatan dan integritas
wilayah semua negara atas dasar kesamaan, kemerdekaan, koeksistensi secara
damai, penyelesaian semua pertikaian secara damai, mendorong kerja sama
timbal-balik, serta penghormatan pada keadilan dan kewajiban internasional.
2.
Berbagai prinsip tersebut mendorong
lahirnya gerakan solidaritas Asia Afrika dan gerakan Non Blok.
3.
KAA yang diikuti oleh 29 negara dari
kedua benua tersebut mengeluarkan Komunike Bersama untuk meningkatkan kerja
sama di bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik.
4.
Walaupun demikian, KAA tidak
dimaksudkan secara khusus untuk membentuk kerja sama regional bagi kedua
benua.
|
-
Peristiwa yang diidentifikasi pada
Urutan sejarah tahap IV adalah KAA
-
Peristiwa yang diidentifikasi diselenggarakan
di Bandung
-
Peristiwa yang diidentifikasi terjadi
pada tahun 1955
|
6
|
1.
Pembentukan ASA pada 1961 bertujuan
memajukan kerja sama ekonomi dan kebudayaan di antara negara anggotanya, Malaya,
Filipina, dan Thailand.
2.
Kemudian, pada 1963 dibentuk Maphilindo
yang merupakan forum kerja sama antara Malaya, Filipina, dan Indonesia.
3.
Dasar pembentukannya berpegang pada Piagam
PBB, Deklarasi Bandung, serta persamaan ras.
4.
ASA tidak dapat bertahan lama karena
Indonesia tidak ikut di dalamnya.
5.
Maphilindo lebih singkat lagi umurnya
karena sempitnya dasar kerja sama.
6.
Kegagalan kedua kerja sama tersebut
juga dipengaruhi oleh adanya pertentangan dan saling curiga di antara negara
anggotanya.
|
-
Peristiwa yang diidentifikasi pada
Urutan sejarah tahap V adalah pembentukan ASA
-
Peristiwa yang diidentifikasi dibentuk
pada tahun 1961
-
Peristiwa tersebut di bentuk karena
bertujuan memajukan kerja sama ekonomi dan kebudayaan di antara negara
anggotanya, Malaya, Filipina, dan Thailand.
|
7
|
1.
ASPAC yang dibentuk pada 1961
beranggotakan Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina, Australia, dan Selandia
Baru.
2.
Meskipun menitikberatkan pada kerja
sama ekonomi, tetapi dengan melihat komposisi anggotanya terdapat kecondongan
politik pada salah satu blok.
3.
Kelemahan yang menonjol ialah
keanggotaan Taiwan. Setelah terjalinnya hubungan RRC dengan negara anggota
ASPAC, maka keberadaan ASPAC berakhir
|
-
Peristiwa yang diidentifikasi pada
Urutan sejarah tahap VI adalah ASPAC
-
Peristiwa yang dimaksud dibentuk pada
tahun 1961
-
Pelaku dalam peristiwa tersebut adalah
negara Jepang,
Malaysia,
Thailad, Filipina, Australia, dan Selandia Baru.
|
8
|
1.
Pada 1965 didirikan SEAMEO dengan
maksud memajukan kerja sama antara bangsa Asia Tenggara melalui pendidikan, pengetahuan,
dan kebudayaan.
2.
Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina,
Singapura, Thailand, dan Vietnam merupakan pendirinya.
3.
Organisasi ini juga memiliki Associate Members dan Affiliate Members.
4.
Markas besarnya di Bangkok dan keanggotaannya
kemudian meliputi negara ASEAN dan non ASEAN.
|
-
Peristiwa yang diidentifikasi pada
Urutan sejarah tahap VII adalah SEAMEO
-
Peristiwa yang dimaksud didirikan pada
tahun 1965
-
Pelaku dalam peristiwa tersebut adalah
Indonesia, Laos, Malaysia,
Filipina,
Singapura, Thailand, dan Vietnam.
-
Peristiwa tersebut dibentuk
karena bermaksud memajukan
kerja sama
antara bangsa Asia Tenggara melalui pendidikan, pengetahuan, dan kebudayaan
|
9
|
1.
Tumbuhnya kesadaran akan perlunya
kerja sama untuk meningkatkan taraf hidup di antara bangsa sekawasan, sekaligus
meredakan rasa saling curiga, mendorong mereka mengupayakan pengembangan
kerja sama.
2.
Perkembangan geopolitik Asia Tenggara
sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha untuk mencari pemecahan bersama atas
berbagai masalah yang dihadapi negara di kawasan ini.
|
-
Peristiwa yang diidentifikasi pada
Urutan sejarah tahap VIII adalah
Perkembangan geopolitik Asia Tenggara
-
Peristiwa tersebut terjadi karena
untuk meningkatkan taraf hidup di antara bangsa sekawasan, sekaligus
meredakan rasa saling curiga, mendorong mereka mengupayakan pengembangan
kerja sama.
|
10
|
1.
Pada 1965 Singapura yang memisahkan
diri dari Federasi Malaysia berusaha untuk membuka hubungan dengan negara tetangganya.
2.
Di Indonesia, Pemerintahan Orde Baru
yang lahir menyusul kegagalan Gerakan 30 September 1965 yang didalangi PKI,
kemudian melakukan upaya untuk mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia serta
mengusahakan terjalinnya hubungan yang lebih bersahabat dengan negara
tetangganya.
3.
Di Filipina, Marcos yang terpilih
menjadi presiden menggantikan Macapagal mengambil kebijakan untuk memulihkan
hubungan diplomatik dengan Malaysia.
|
-
Peristiwa yang diidentifikasi pada
Urutan sejarah tahap IX adalah Singapura memisahkan diri dari federasi
Malaysia
-
Peristiwa tersebut terjadi pada tahun
1965
-
Pelaku dalam peristiwa tersebut adalah
Singapura.
-
Peristiwa tersebut karena Singapura
berusaha untuk membuka hubungan dengan negara
-
tetangganya.
|
11
|
1.
Dampak positif dari meredanya rasa
saling curiga dan konflik antara bangsa di Asia Tenggara mendorong
pembentukan organisasi kerja sama regional.
2.
Pertemuan konsultatif yang dilakukan
secara intensif antara para Menteri Luar Negeri Indonesia, Malaysia,
Filipina, Singapura, dan Thailand yang menghasilkan rancangan Joint Declaration, yang mencakup kesadaran
akan perlunya peningkatan saling pengertian untuk hidup bertetangga secara
baik, serta kerja sama yang bermanfaat di antara negara yang sudah terikat
oleh pertalian sejarah dan kebudayaan.
3.
Dalam pertemuan 8 Agustus 1967 di
Bangkok, ditandatanganilah Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh Wakil
Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Filipina,
Singapura, dan Thailand yang menandai berdirinya Association of South East
Asian Nations (ASEAN) yang berarti Perhimpunan
Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
|
-
peristiwa yang diidentifikasi pada
tahap Re-orientasi adalah Dampak positif dari meredanya rasa saling curiga
dan konflik antara bangsa
-
peristiwa tersebut terjadi di Asia
Tenggara
|
IDENTIFIKASI
TEKS SEJARAH II (SEJARAH PEMBENTIKAN ASEAN ) : KONFIKS
NO
|
KALIMAT
|
KONFIKS
|
MAKNA
|
FUNGSI
|
|
KBBI
|
KONFIKS
|
||||
1
|
1. Sebelum
terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa negara di Asia Tenggara telah melakukan
berbagai upaya untuk membentuk kerja sama regional di kawasan ini, seperti
ASA (Association of Southeast Asia), Maphilindo (Malaya, Philipina,
Indonesia), dan SEAMEO (South East Asian Ministers of Education Organization),
maupun dengan negara di luar kawasan ini, seperti SEATO (South East Asia
Treaty Organization) dan ASPAC (Asia and Pacific Council).
2. Komunikasi
antara negara Asia Tenggara dengan negara di luar kawasan tersebut telah
berkembang dalam ECAFE (Economic Commission for Asia and the Far East), Colombo
Plan, dan KAA (Konferensi Asia Afrika).
|
1. Me-kan
|
1. mengerjakan
(menjalankan dsb)
|
1. menyatakan makna
melakukan tindakan
|
1. membentuk
kata kerja transitif
|
2
|
1. ECAFE
dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah menjadi ESCAP (Economic and Social
Commission for Asia and the Pacific), yaitu badan khusus PBB yang banyak memberikan
inspirasi bagi pertumbuhan kerja sama regional di Asia Tenggara
|
1.
Me-i
2.
Me-kan
3.
Per-an
|
1. peerubahan
keadaan
2. menyerahkan
sesuatu
3. hal
(keadaan) tumbuh; perkembangan
|
1.
menyatakan makna intensitas
2.
menyatakan makna melakukan tindakan
3.
membentuk kata benda.
|
1.
membentuk kata kerja aktif
2. membentuk
kata kerja transitif
3. Mengubah kata
benda menjadi kata kerja
|
3
|
1. Colombo
Plan, yang terbentuk pada 1950
dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia Selatan
dan Asia Tenggara.
2. Akan
tetapi, keanggotaannya tidak berasal dari suatu kawasan tertentu dan
operasinya bersifat bilatelaral, sehingga tidak sepenuhnya mencerminkan
kerja sama regional.
3. Walaupun
demikian, keberadaannya bermanfaat untuk memberikan dorongan pentingnya kerja sama
regional Asia Tenggara dalam pertemuan konsultatif The Asia Union di Baguio, Filipina.
4. Pertemuan
dimaksudkan agar suara Asia lebih didengar di PBB dan mendorong kerja sama di
bidang ekonomi dan sosial antarnegara di Asia.
5. Namun,
gagasan tersebut tidak berlanjut
|
1.
Men-kan
2.
Men-kan
3.
Mem-kan
4.
Per-an
5.
Per-an
|
1. menaikkan
(derajat, taraf, dsb); mempertinggi; memperhebat
2. menggambarkan
keadaan (batin, perasaan, dsb); membayangkan
3. menyerahkan
sesuatu
4. perbuatan
bertemu
5. perbuatan
bertemu
|
1.
menyatakan makna melakukan tindakan
2.
menyatakan makna melakukan tindakan
3.
menyatakan makna melakukan tindakan
4.
membentuk kata benda.
5.
membentuk kata benda.
|
1.
membentuk kata kerja transitif
2.
membentuk kata kerja transitif
3.
membentuk kata kerja transitif
4.
Mengubah kata benda menjadi
kata kerja
5.
Mengubah kata benda menjadi
kata kerja
|
4
|
1. SEATO
yang dibentuk pada 1954 merupakan kerja sama di bidang pertahanan
dengan dasar pembentukannya bercorak anti komunis.
2. Dari
delapan anggotanya, hanya dua dari Asia Tenggara, yaitu Filipina dan
Thailand.
3. Kegiatannya
tidak mencerminkan
kepentingan
berbagai negara di kawasan Asia Tenggara, sehingga akhirnya dibekukan pada
1977.
|
1.
Me-kan
2.
Per-an
3.
Me-kan
4.
Ke-an
|
1. memberi
rupa; membentuk (menjadikan) supaya
2. perihal
bertahan (mempertahankan);
3. menggambarkan
keadaan (batin, perasaan, dsb); membayangkan
4. keperluan;
kebutuhan
|
1.
menyatakan makna melakukan tindakan
2.
membentuk kata benda.
3.
menyatakan makna melakukan tindakan
4.
Menyatakan keadaaan
|
1.
membentuk kata kerja transitif
2.
Mengubah kata benda menjadi
kata kerja
3.
membentuk kata kerja transitif
4.
pembentuk kata benda abstrak
|
5
|
1. KAA
yang diselenggarakan di Bandung pada 1955 mencetuskan Dasa Sila Bandung,
antara lain memuat prinsip hubungan Antar negara yang didasarkan pada penghormatan
kedaulatan
dan integritas wilayah semua negara atas dasar kesamaan, kemerdekaan,
koeksistensi secara damai, penyelesaian semua pertikaian secara damai, mendorong
kerja sama timbal-balik, serta penghormatan pada keadilan dan kewajiban
internasional.
2. Berbagai
prinsip tersebut mendorong lahirnya gerakan solidaritas Asia Afrika dan
gerakan Non Blok.
3. KAA
yang diikuti oleh 29 negara dari kedua benua tersebut mengeluarkan Komunike Bersama
untuk meningkatkan
kerja sama di bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik.
4. Walaupun
demikian, KAA tidak dimaksudkan secara khusus untuk membentuk kerja sama regional bagi kedua benua.
|
1.
Me-kan
2.
Peng-an
3.
Ke-an
4.
Ke-an
5.
Ke-an
6.
Peny-an
7.
Per-an
8.
Peng-an
9.
Meng-kan
10. Men-kan
|
1. melahirkan
(perasaan, gagasan, dsb)
2. proses,
cara, perbuatan menghormati
3. kekuasaan
tertinggi atas pemerintahan negara, daerah, dsb
4. perihal
sama
5. keadaan
(hal) berdiri sendiri (bebas, lepas, tidak terjajah lagi, dsb)
6. proses,
cara, perbuatan, menyelesaikan
7. perselisihan;
perbedaan; selisih;
8. proses,
cara, perbuatan menghormati; pemberian hormat
9. memindahkan
sesuatu dr sebelah dalam ke sebelah luar
10.
menaikkan (derajat, taraf, dsb);
mempertinggi; memperhebat
|
1.
menyatakan makna melakukan tindakan
2.
membentuk kata benda.
3.
Menyatakan keadaaan
4.
Menyatakan keadaaan
5.
Menyatakan keadaaan
6.
membentuk kata benda.
7.
membentuk kata benda.
8.
membentuk kata benda.
9.
menyatakan makna melakukan tindakan
10. menyatakan makna
melakukan tindakan
|
1.
membentuk kata kerja transitif
2.
Mengubah kata benda menjadi
kata kerja
3.
pembentuk kata benda abstrak
4.
pembentuk kata benda abstrak
5.
pembentuk kata benda abstrak
6.
Mengubah kata benda menjadi
kata kerja
7.
Mengubah kata benda menjadi
kata kerja
8.
Mengubah kata benda menjadi
kata kerja
9.
membentuk kata kerja transitif
10. membentuk
kata kerja transitif
|
6
|
1. Pembentukan ASA
pada 1961 bertujuan memajukan kerja sama ekonomi dan kebudayaan di
antara negara anggotanya, Malaya, Filipina, dan Thailand.
2. Kemudian,
pada 1963 dibentuk Maphilindo yang merupakan forum kerja sama antara Malaya, Filipina,
dan Indonesia.
3. Dasar
pembentukannya berpegang pada Piagam PBB, Deklarasi Bandung, serta persamaan
ras.
4. ASA
tidak dapat bertahan lama karena Indonesia tidak ikut di dalamnya.
5. Maphilindo
lebih singkat lagi umurnya karena sempitnya dasar kerja sama.
6. Kegagalan kedua
kerja sama tersebut juga dipengaruhi oleh adanya pertentangan dan saling curiga di
antara negara anggotanya.
|
1.
Pe-an
2.
Me-kan
3.
Ke-an
4.
Me-kan
5.
Per-an
6.
Ke-an
7.
Per-an
|
1. proses,
cara, perbuatan membentuk
2. membawa
ke dalam keadaan yg lebih baik
3. hasil
kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia spt kepercayaan, kesenian,
dan adat istiadat
4. memberi
rupa; membentuk (menjadikan) supaya
5. perihal
mempersamakan
6. perihal
gagal; ketidakberhasilan
7. perihal
bertentangan; perlawanan
|
1.
membentuk kata benda.
2.
menyatakan makna melakukan tindakan
3.
Menyatakan keadaaan
4.
menyatakan makna melakukan tindakan
5.
membentuk kata benda.
6.
Menyatakan keadaaan
7.
membentuk kata benda.
|
1.
Mengubah kata benda menjadi
kata kerja
2.
membentuk kata kerja transitif
3.
pembentuk kata benda abstrak
4.
membentuk kata kerja transitif
5.
Mengubah kata benda menjadi
kata kerja
6.
pembentuk kata benda abstrak
7.
Mengubah kata benda menjadi
kata kerja
|
7
|
1. ASPAC
yang dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina,
Australia, dan Selandia Baru.
2. Meskipun
menitikberatkan
pada kerja sama ekonomi, tetapi dengan melihat komposisi anggotanya terdapat kecondongan
politik pada salah satu blok.
3. Kelemahan yang
menonjol ialah keanggotaan Taiwan.
4. Setelah
terjalinnya hubungan RRC dengan negara anggota ASPAC, maka keberadaan
ASPAC berakhir
|
1. Men-kan
2. Ke-an
3. Ke-an
4. Ke-an
5. Ke-an
|
1.
mengutamakan; mementingkan
2.
perihal condong; kecenderungan
3.
keadaan (sifat dsb) lemah
4.
hal atau kedudukan sebagai anggota:
5.
hal berada; kehadiran
|
1.
menyatakan makna melakukan tindakan
2.
Menyatakan keadaaan
3.
Menyatakan keadaaan
4.
Menyatakan keadaaan
5.
Menyatakan keadaaan
|
1.
membentuk kata kerja transitif
2.
pembentuk kata benda abstrak
3.
pembentuk kata benda abstrak
4.
pembentuk kata benda abstrak
5.
pembentuk kata benda abstrak
|
8
|
1. Pada
1965 didirikan SEAMEO dengan maksud memajukan kerja sama antara bangsa Asia Tenggara
melalui pendidikan,
pengetahuan,
dan kebudayaan.
2. Indonesia,
Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam merupakan
pendirinya.
3. Organisasi
ini juga memiliki Associate Members dan Affiliate Members.
4. Markas
besarnya di Bangkok dan keanggotaannya kemudian meliputi negara ASEAN dan non
ASEAN.
|
1.
Me-kan
2.
Pen-an
3.
Penge-an
4.
Ke-an
5.
Me-kan
|
1. membawa
ke dl keadaan yg lebih baik
2. proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dl usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan
3. segala
sesuatu yg diketahui
4. hasil
kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia spt kepercayaan, kesenian,
dan adat istiadat
5. memberi
rupa; membentuk (menjadikan) supaya berupa
|
1.
menyatakan makna melakukan tindakan
2.
membentuk kata benda.
3.
membentuk kata benda.
4.
Menyatakan keadaaan
5.
menyatakan makna melakukan tindakan
|
1.
membentuk kata kerja transitif
2.
Mengubah kata benda menjadi
kata kerja
3.
Mengubah kata benda menjadi
kata kerja
4.
pembentuk kata benda abstrak
5.
membentuk kata kerja transitif
|
9
|
1. Tumbuhnya
kesadaran
akan perlunya kerja sama untuk meningkatkan taraf hidup di antara bangsa
sekawasan, sekaligus meredakan rasa saling curiga, mendorong mereka mengupayakan
pengembangan
kerja sama.
2. Perkembangan geopolitik
Asia Tenggara sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha untuk mencari pemecahan
bersama atas berbagai masalah yang dihadapi negara di kawasan ini
|
1.
Ke-an
2.
Men-kan
3.
Me-kan
4.
Meng-kan
5.
Peng-an
6.
Per-an
7.
Me-i
8.
Pe-an
|
1. keinsafan;
keadaan mengerti:
2. menaikkan
(derajat, taraf, dsb); mempertinggi; memperhebat
3. menjadikan
atau menyebabkan reda
4. mengusahakan;
melakukan sesuatu untuk mencari akal
5. roses,
cara, perbuatan mengembangkan
6. perihal
berkembang
7. daya
yg ada atau timbul dr sesuatu (orang, benda) yg ikut membentuk watak,
kepercayaan, atau perbuatan seseorang
8. orang
yg memecah(kan)
|
1.
Menyatakan keadaaan
2.
menyatakan makna melakukan tindakan
3.
menyatakan makna melakukan tindakan
4.
menyatakan makna melakukan tindakan
5.
membentuk kata benda.
6.
membentuk kata benda.
7.
menyatakan makna intensitas
8.
membentuk kata benda.
|
1.
pembentuk kata benda abstrak
2.
membentuk kata kerja transitif
3.
membentuk kata kerja transitif
4.
membentuk kata kerja transitif
5.
Mengubah kata benda menjadi
kata kerja
6.
Mengubah kata benda menjadi
kata kerja
7.
membentuk kata kerja aktif
8.
Mengubah kata benda menjadi
kata kerja
|
10
|
1. Pada
1965 Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha
untuk membuka hubungan dengan negara tetangganya.
2. Di
Indonesia, Pemerintahan
Orde Baru yang lahir menyusul kegagalan Gerakan 30 September 1965 yang didalangi
PKI, kemudian melakukan
upaya untuk mengakhiri
konfrontasi dengan Malaysia serta mengusahakan terjalinnya hubungan yang lebih
bersahabat dengan negara tetangganya.
3. Di
Filipina, Marcos yang terpilih menjadi presiden menggantikan Macapagal mengambil kebijakan
untuk memulihkan
hubungan diplomatik dengan Malaysia.
|
1.
Me-kan
2.
Pe-an
3.
Me-kan
4.
Me-i
5.
Me-kan
6.
Me-kan
7.
Ke-an
8.
Me-kan
|
1. menceraikan;
meleraikan (orang berkelahi dsb)
2. proses,
cara, perbuatan memerintah
3. mengerjakan
(menjalankan dsb)
4. menyudahi;
menghabisi:
5. mencarikan
daya upaya
6. melanjutkan
kedudukan (jabatan dsb) orang lain
7. rangkaian
konsep dan asas yg menjadi garis besar dan dasar rencana dl pelaksanaan suatu
pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak (tentang pemerintahan,
organisasi, dsb)
8. menjadikan
pulih; menjadikan suatu keadaan kembali (baik, sehat) seperti semula
|
1.
menyatakan makna melakukan tindakan
2.
membentuk kata benda.
3.
menyatakan makna melakukan tindakan
4.
menyatakan makna intensitas
5.
menyatakan makna melakukan tindakan
6.
menyatakan makna melakukan tindakan
7.
Menyatakan keadaaan
8.
menyatakan makna melakukan tindakan
|
1.
membentuk kata kerja transitif
2.
Mengubah kata benda menjadi
kata kerja
3.
membentuk kata kerja transitif
4.
membentuk kata kerja aktif
5.
membentuk kata kerja transitif
6.
membentuk kata kerja transitif
7.
pembentuk kata benda abstrak
8.
membentuk kata kerja transitif
|
11
|
1. Dampak
positif dari meredanya rasa saling curiga dan konflik antara bangsa di Asia
Tenggara mendorong pembentukan organisasi kerja sama regional.
2. Pertemuan
konsultatif yang dilakukan secara intensif antara para Menteri Luar Negeri
Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang menghasilkan
rancangan Joint Declaration, yang
mencakup kesadaran
akan perlunya peningkatan saling pengertian untuk hidup bertetangga
secara baik, serta kerja sama yang bermanfaat di antara negara yang sudah
terikat oleh pertalian
sejarah dan kebudayaan.
3. Dalam
pertemuan 8 Agustus 1967 di Bangkok, ditandatanganilah Deklarasi ASEAN atau
Deklarasi Bangkok oleh Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Luar Negeri
Indonesia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang menandai berdirinya Association of
South East Asian Nations (ASEAN) yang
berarti Perhimpunan
Bangsa-Bangsa Asia Tenggara
|
1.
Pe-an
2.
Per-an
3.
Me-kan
4.
Ke-an
5.
Pe-an
6.
Pe-an
7.
Per-an
8.
Ke-an
9.
Me-i
10. Per-an
|
1. proses,
cara, perbuatan membentuk
2. perbuatan
(hal dsb) bertemu; perjumpaan
3. mengeluarkan
(mendatangkan, mengadakan) hasil
4. keinsafan;
keadaan mengerti:
5. proses,
cara, perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan, dsb)
6. gambaran
atau pengetahuan tentang sesuatu di dl pikiran; pemahaman
7. perhubungan;
sangkut paut
8. hasil
kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia spt kepercayaan, kesenian,
dan adat istiadat
9. memberi
bertanda; membubuhi tanda
10.
hal berhimpun sekelompok orang,
negara, dsb dl suatu ikatan resmi;
|
1.
membentuk kata benda.
2.
membentuk kata benda.
3.
menyatakan makna melakukan tindakan
4.
Menyatakan keadaaan
5.
membentuk kata benda.
6.
membentuk kata benda.
7.
membentuk kata benda.
8.
Menyatakan keadaaan
9.
menyatakan makna intensitas
10. membentuk
kata benda.
|
1.
Mengubah kata benda menjadi
kata kerja
2.
Mengubah kata benda menjadi
kata kerja
3.
membentuk kata kerja transitif
4.
pembentuk kata benda abstrak
5.
Mengubah kata benda menjadi
kata kerja
6.
Mengubah kata benda menjadi
kata kerja
7.
Mengubah kata benda menjadi
kata kerja
8.
pembentuk kata benda abstrak
9.
membentuk kata kerja aktif
10. Mengubah kata
benda menjadi kata kerja
|
IDENTIFIKASI
TEKS SEJARAH II (SEJARAH PEMBENTIKAN ASEAN ) : KONJUNGSI
NO
|
PARAGRAF
|
KONJUNGSI
|
1
|
|
1.
sebelum
2.
telah
3.
untuk
4.
dan
5.
maupun
6.
dengan
7.
seperti
8.
dengan
9.
telah
10. dan
|
2
|
|
1.
yang
2.
kemudian
3.
menjadi
4.
yaitu
5.
yang
|
3
|
|
1. yang
2. untuk
3. dan
4. akan
tetapi
5. dan
6. sehingga
7. walaupun
8. demikian
9. untuk
10. agar
11. dan
12. dan
|
4.
|
|
13. yang
14. dengan
15. yaitu
16. dan
17. sehingga
18. akhirnya
|
5
|
|
1.
yang
2.
yang
3.
dan
4.
serta
5.
dan
6.
dan
7.
yang
8.
untuk
9.
walaupun
10. untuk
|
6
|
|
1. dan
2. dan
3. kemudian
4. yang
5. merupakan
6. dan
7. serta
8. karena
9. karena
10. oleh
11. dan
|
7
|
1.
ASPAC yang dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina,
Australia, dan Selandia Baru.
2.
Meskipun menitikberatkan
pada kerja sama ekonomi, tetapi dengan melihat komposisi
anggotanya terdapat kecondongan politik pada salah satu blok.
3.
Kelemahan yang menonjol ialah
keanggotaan Taiwan. Setelah terjalinnya hubungan RRC dengan negara
anggota ASPAC, maka keberadaan ASPAC berakhir.
|
1.
yang
2.
dan
3.
tetapi
4.
dengan
5.
yang
6.
ialah
7.
setelah
8.
maka
|
8
|
|
1. dengan
2. dan
3. dan
4. merupakan
5. juga
6. dan
7. kemudian
|
9
|
|
1. untuk
2. Untuk
3. yang
|
10
|
|
1. yang
2. untuk
3. yang
4. yang
5. kemudian
6. dengan
7. serta
8. yang
9. dengan
10. yang
11. untuk
12. dengan
|
11
|
|
1. antara
2. dan
3. yang
4. dan
5. yang
6. yang
7. untuk
8. yang
9. yang
10. dan
11. atau
12. dan
13. dan
14. yang
15. yang
|
IDENTIFIKASI
TEKS SEJARAH II (SEJARAH PEMBENTIKAN ASEAN ) : KATA BAKU DAN TIDAK BAKU
NO
|
PARAGRAF
|
KATA TIDAK BAKU
|
KATA BAKU
|
1
|
1.
Sebelum
terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa negara di Asia Tenggara telah
melakukan berbagai upaya untuk membentuk kerja sama regional di kawasan ini,
seperti ASA (Association of Southeast Asia), Maphilindo (Malaya,
Philipina, Indonesia), dan SEAMEO (South East Asian Ministers of Education
Organization), maupun dengan negara di luar kawasan ini, seperti SEATO (South
East Asia Treaty Organization) dan ASPAC (Asia and Pacific Council).
2.
Komunikasi
antara negara Asia Tenggara dengan negara di luar kawasan tersebut telah
berkembang dalam ECAFE (Economic Commission for Asia and the Far East),
Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia Afrika).
|
1. Association of Southeast Asia
2. South East Asian Ministers of Education
Organization
3. South East Asia Treaty Organization
4. Asia and Pacific Council
5. Economic Commission for Asia and the Far East
|
1. Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara
2. Departemen Pendidikan Asia Tenggara
3. Organisasi Perjanjian Asia Tenggara
4. Anggota Dewan Asia dan Pasifik
5. Panitia Ekonomi Untuk Asia dan Ujung Timur
|
2
|
1. ECAFE dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian
diubah menjadi ESCAP (Economic and Social Commission for Asia and the
Pacific), yaitu badan khusus PBB yang banyak memberikan inspirasi bagi
pertumbuhan kerja sama regional di Asia Tenggara
|
1. Economic and Social Commission for Asia and
the Pacific
|
1. Panitia Ekonomi dan Sosial Untuk Asia dan
Pasifik
|
3
|
1. Colombo Plan, yang terbentuk pada 1950
dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia
Tenggara.
2. Akan tetapi, keanggotaannya tidak berasal dari
suatu kawasan tertentu dan operasinya bersifat bilatelaral, sehingga tidak
sepenuhnya mencerminkan kerja sama regional.
|
1. konsultatif The Asia Union di Baguio
|
1. konsultatif Serikat Kerja Asia di Baguio
|
4
|
1. SEATO yang dibentuk pada 1954 merupakan kerja
sama di bidang pertahanan dengan dasar pembentukannya bercorak anti komunis.
2. Dari delapan anggotanya, hanya dua dari Asia
Tenggara, yaitu Filipina dan Thailand.
|
|
|
5
|
1. KAA yang diselenggarakan di Bandung pada 1955
mencetuskan Dasa Sila Bandung, antara lain memuat prinsip hubungan
antarnegara yang didasarkan pada penghormatan kedaulatan dan integritas
wilayah semua negara atas dasar kesamaan, kemerdekaan, koeksistensi secara
damai, penyelesaian semua pertikaian secara damai, mendorong kerja sama
timbal-balik, serta penghormatan pada keadilan dan kewajiban internasional
2. Berbagai prinsip tersebut mendorong lahirnya
gerakan solidaritas Asia Afrika dan gerakan Non Blok.
|
|
|
6
|
1. Pembentukan ASA pada 1961 bertujuan memajukan
kerja sama ekonomi dan kebudayaan di antara negara anggotanya, Malaya,
Filipina, dan Thailand.
2. Kemudian, pada 1963 dibentuk Maphilindo yang
merupakan forum kerja sama antara Malaya, Filipina, dan Indonesia.
|
|
|
7
|
1.
ASPAC
yang dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina,
Australia, dan Selandia Baru.
2.
Meskipun
menitikberatkan pada kerja sama ekonomi, tetapi dengan melihat komposisi
anggotanya terdapat kecondongan politik pada salah satu blok.
3.
Kelemahan
yang menonjol ialah keanggotaan Taiwan. Setelah terjalinnya hubungan RRC
dengan negara anggota ASPAC, maka keberadaan ASPAC berakhir.
|
|
|
8
|
1. Pada 1965 didirikan SEAMEO dengan maksud
memajukan kerja sama antara bangsa Asia Tenggara melalui pendidikan,
pengetahuan, dan kebudayaan.
2. Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina,
Singapura, Thailand, dan Vietnam merupakan pendirinya.
3. Organisasi ini juga memiliki Associate
Members dan Affiliate Members. Markas besarnya di Bangkok dan
keanggotaannya kemudian meliputi negara ASEAN dan nonASEAN.
|
1. Associate Members
2. Affiliate Members
|
1. Anggota Peninjau
2.
|
9
|
1. Tumbuhnya kesadaran akan perlunya kerja sama
untuk meningkatkan taraf hidup di antara bangsa sekawasan, sekaligus
meredakan rasa saling curiga, mendorong mereka mengupayakan pengembangan
kerja sama.
2. Perkembangan geopolitik Asia Tenggara sesudah
1965 sangat memengaruhi usaha untuk mencari pemecahan bersama atas berbagai
masalah yang dihadapi negara di kawasan ini
|
|
|
10
|
1. Pada 1965 Singapura yang memisahkan diri dari
Federasi Malaysia berusaha untuk membuka hubungan dengan negara tetangganya.
2. Di Indonesia, Pemerintahan Orde Baru yang
lahir menyusul kegagalan Gerakan 30 September 1965 yang didalangi PKI,
kemudian melakukan upaya untuk mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia serta
mengusahakan terjalinnya hubungan yang lebih bersahabat dengan negara
tetangganya.
|
|
|
11
|
1.
Dampak
positif dari meredanya rasa saling curiga dan konflik antara bangsa di Asia
Tenggara mendorong pembentukan organisasi kerja sama regional.
2.
Pertemuan
konsultatif yang dilakukan secara intensif antara para Menteri Luar Negeri
Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang menghasilkan
rancangan Joint Declaration, yang mencakup kesadaran akan perlunya
peningkatan saling pengertian untuk hidup bertetangga secara baik, serta
kerja sama yang bermanfaat di antara negara yang sudah terikat oleh pertalian
sejarah dan kebudayaan.
|
1. Joint Declaration
2. Association of South East Asian Nations
|
1. D
2. Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara
|
IDENTIFIKASI
TEKS SEJARAH II ( PERISTIWA PEMBENTUKAN ASEAN) : ABSTRAKSI
Sebelum terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa negara di Asia Tenggara
telah melakukan berbagai upaya untuk membentuk kerja sama regional di kawasan
ini, seperti ASA, Maphilindo, dan SEAMEO. maupun dengan negara di luar kawasan
ini, seperti SEATO dan ASPAC. Komunikasi antara negara Asia Tenggara dengan
negara di luar kawasan tersebut telah berkembang dalam ECAFE, Colombo Plan, dan
KAA. ECAFE dibentuk pada 28 Mei 1947 yang
kemudian diubah menjadi ESCAP yaitu badan khusus PBB yang banyak memberikan
inspirasi bagi pertumbuhan kerja sama regional di Asia Tenggara. Colombo Plan, yang terbentuk pada 1950 dimaksudkan untuk
meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Dan SEATO yang dibentuk pada 1954 merupakan
kerja sama di bidang pertahanan dengan dasar pembentukannya bercorak anti
komunis. Sedangkan KAA yang diselenggarakan di Bandung pada
1955 mencetuskan Dasa Sila Bandung, antara lain memuat prinsip hubungan
antarnegara yang didasarkan pada penghormatan kedaulatan dan integritas wilayah
semua negara. Non Blok. KAA yang diikuti oleh 29 negara dari kedua benua
tersebut mengeluarkan Komunike Bersama untuk meningkatkan kerja sama di bidang
ekonomi, sosial budaya, dan politik. Pembentukan ASA pada 1961 bertujuan
memajukan kerja sama ekonomi dan kebudayaan di antara negara anggotanya,
Malaya, Filipina, dan Thailand. Kemudian, pada 1963 dibentuk Maphilindo yang
merupakan forum kerja sama antara Malaya, Filipina, dan Indonesia. ASPAC yang dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang, Malaysia, Thailad,
Filipina, Australia, dan Selandia Baru. Pada 1965 didirikan SEAMEO
dengan maksud memajukan kerja sama antara bangsa Asia Tenggara melalui
pendidikan, pengetahuan, dan kebudayaan. Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina,
Singapura, Thailand, dan Vietnam merupakan pendirinya. Tumbuhnya kesadaran akan perlunya kerja sama untuk meningkatkan taraf
hidup di antara bangsa sekawasan, sekaligus meredakan rasa saling curiga,
mendorong mereka mengupayakan pengembangan kerja sama. Pada 1965 Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha
untuk membuka hubungan dengan negara tetangganya. Dampak positif dari meredanya
rasa saling curiga dan konflik antara bangsa di Asia Tenggara mendorong
pembentukan organisasi kerja sama regional. Dalam pertemuan 8 Agustus 1967 di
Bangkok, ditandatanganilah Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh Wakil
Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Filipina,
Singapura, dan Thailand yang menandai berdirinya Association of South East
Asian Nations (ASEAN) yang berarti Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia
Tenggara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar