Rabu, 02 September 2015

JENIS-JENIS TARI


JENIS-JENIS TARI
1.     Tari Primitif
Tari jenis ini berkembang dimasyarakat yang menganut kepercayaan animisme      ( kepercayaan kepada roh yang sudah meninggal dunia) dan dinamisme (percaya kepada benda-benda yang dianggap gaib). Tarian primitive biasanya merupakan wujud kehendak , berupa pernyataan maksud dan permohonan.
Ciri-ciri tari primitif :
Ø  Gerak dan iringan sangat sederhana,berupa hentakan kaki,tepuk tangan atau symbol suara,dan bahkan hanya gerak-gerak saja yang dilakukan.
Ø  Gerakan untuk tujuan tertentu,misalnya meniru gerakan binatang,karena akan berburu.
Ø  Instrumen sangat sederhana,terdiri dari tifa, gendang, atau instrument yang hanya dipukul-pukul secara tetap,bahkan tanpa memperhatikan dinamika.
Ø  Tata rias masih sederhana,biasanya berarkulturasi dengan alam sekitar.
Ø  Tarian ini bersifat sakral untuk keperluan upacara keagamaan.
Ø  Tarian primitif tumbuh dan berkembang pada masyarakat sejak zaman prasejarah yang memiliki kepercayaan animism dan dnamisme. Keunikan tari primitif adalah  walaupun gerak, musik, ornament, maupun tata panggungnya sederhana masih tetap menarik.budaya ini luntur akibat hilangnya kebersamaan dengan pola piker masyarakat primitif.
Ø  Tari primitive dasar geraknya adalah maksud/ kehendak hati dan pernyataan kolektif.
Ø  Tarian primitif berkembang pada masyarakat yang menganut pola tradisi primitif / purba yang berhubungan dengan pemujaan nenek moyang dan penyembahan leluhur.
2.     Tari Tradisional
Tradisional sering disebut tradisi berarti warisan budaya yang sudah cukup lama hidup dan berkembang secara turun temurun yang tersebar diseluruh wilayah Nusantara
Tari tradisional klasik : Pada umumnya tari tradisional digarap secar baik yang memperhatikan kaidah seni pertunjukkan sehingga memiliki nilai artistik cukup tinggi. Tari tradisional folklasik : tari yang memiliki ciri-ciri gerak yang sangat berkaitan dengan konteksnya dan pembendaraan gerakannya terbatas sekedar cukup untuk memberikan aksen kepada peristiwa adaptasi yang khas pada suku bangsa yang bersangkutan dan terbatas pada wilayah adat yang mendasarinya.
Jenis tari tradisional :
Ø  Tari Klasik/Istana
Tari yang bekembang dilingkungan istana atau kalangan priyayi. Tarian ini mengalami proses kristalisasi melalui tata garapan secara artistik yang sangat tinggi. Garapan tarian telah menempuh perjalanan sejarah yang cukup lama. Dengan konsep penataannya yang matang.
Ciri-ciri tari klasik/ istana :
·         Bentuk dan tariannya baku,tidak bisa diubah.
·         Penggembangannya lebih sulit karena hanya bisa dilakukan didalam kelompok bangsawaan tersebut.
·         Berfungsi sebagai sarana upacara kerajaan.
·         Bentuk gerak,irama, penghayataan, rias, dan busananya terkesan lebih estetis dan mewah.
Contoh tariannya adalah Tari Bedhaya Ketawang ( Surakarta), Bedhaya Semang ( Yogjakarta), Tari Golek (Yogjakarta), tari Legong (Bali), dan tari Topeng Klana ( Cirebon,Jawa Barat).
index 1
Gbr. Tari Legong
Disisi lain tari klasik digarap dengan berdialog. Pada jenis tarian ini cenderung memanfaatkan unsur dialog prosa sehingga memberi corak dan bentuk yang sekaligus menjadi lebel jenis tarian ini yang disebut Wayang Wong ( wayang orang). Contoh bentuk wayang wong adalah wayang wong Ramayana dan Mahabarata( yaitu drama tari dengan dialog prosa yang menggambil cerita Ramayana dan Mahabarata).
Ø  Tari Rakyat
Tarian ini berorientasi pada koreografi yang berkembang dimasyarakat sehingga yarian ini disebut tarian pergaulan. Tarian ini lahir dan berkembang dilingkungan masyarakat luas.konsep koreografinya sederhana, berpola pada tradisi yang sudah lama diakui sebagai bagian kehidupan masyarakat sekitar dan menjadi milik masyarakat sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan.
Ciri-ciri tari rakyat :
·         Taria ini digunakan sebagai tari hiburan, pergaulan, juga wujud rasa syukur.
·         Bentuk gerak, irama, ekspresi, dan rias busananya masih sederhana.
·         Sering disajikan secara berpasang-pasangan atau berkelompok.
Contoh : tari Ketuk Tilu ( Jawa Barat ), tari Lengger ( Banyumas), tari Gandrung  ( banyuwangi), tari saman, tari kuda lumping dll.

Tari Gandrung 1
Gbr. Tari Gandrung
3.     Tari Non Tradisional
Tari non tradisional adalah tari yang tidak berpijak pada pola tradisi dan aturan yang sudah baku. Tarian ini merupakan bentuk ekspresi diri yng memiliki aturan yang lebih bebas, namun cecara konseptual tetap mempunyai aturan.
Ø Tari Kreasi Baru
Tari kreasi adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari perpaduan jenis tarian. Tarian ini berasal dari satu atau berbagai daerah di Indonesia.
Ciri-ciri tari kreasi baru :
·      Membuat tari kreasi dibutuhkan kreativitas dan pengetahuan yang luas.
·      Gerak dan busananya merupakan hasil modifikasi tari tradisi.
·      Penggunaan teknik tariannya yang telah dikoreografi tidak berpijak pada pola tradisi aturan yang teratur dan rumit.
Contoh : Tari Wiranata, tari panji semirang, Tari kupu-kupu, tari merak, tari payung dll.
 Sejarah Tari Merak
 Gbr. Tari Merak
Ø  Tari Pantomime
Tari yang gerakannya patah-patah penh tebakan
Ø  Tari Operet
Tari yang mempertegas lagu dan cerita.
Ø  Tari Kontemporer
Tari yang gerak ekspresinya spontan,terlihat tak beraturan tapi terkonsep.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar