1.
TITIK
Titik, ialah unsur paling sederhana dalam
pembuatan desain. Titik dapat diterapkan dari beberapa cara yaitu:
a.
Tekanan,
yaitu
dengan jalan menekankan suatu benda pada media, contohnya menekankan arang pada
tembok maka akan mendapati bekas arang, apapun bentuk yang didapatkan bekas
tersebut dinamakan titik,
b.
Tetesan,
yaitu
suatu cairan yang sengaja ataupun tidak sengaja menetes pada media, contohnya
tetesan air pada tepung sehingga terjadi gumpalan, maka gumpalan itulah yang dinamakan
titik,
c.
Cipratan,
merupakan
suatu cairan yang terciprat karena sesuatu hal, contohnya setelah hujan ada
genangan air dan genangan tersebut terinjak sehingga air berpindah kesamping
tanpa sengaja,maka bekas air itulah yang dinamakan dengan titik
d.
Semprotan, merupakan
hasil dari cairan yang sengaja disemburkan pada sebuah permukaan dalam sekali
kegiatan, misalnya orang yang sengaja menyemprotkan air pada halaman rumah
dimusim kemarau, hasilnya merupakan titik.
2.
GARIS
Garis ialah
Unsur yang menggambungkan kumpulan titik – titik menjadi 1
Garis dibagi
menjadi 3:
a) Garis lurus
- Garis lurus mempunyai sifat agung,
stabil
- Garis lurus mempunyai sifat kokoh,
keras dan serius. Tetapi sesuai arahnya dapat diubah kesannya.
- Garis vertikal memberi kesan agung,
stabil, luhur.
- Garis Horizontal memberi kesan tenang,
tentram.
- Garis Diagonal memberi kesan dinamis,
gerak lincah, gembira.
![]() |
Gambar : Garis vertikal,
horisontal dan diagonal
b)
Garis lengkung memliki sifat luwes, lembut dan indah sesuai arahnya: sedikit lengkung, lengkung, sangat
lengkung.
Garis lengkung memberi kesan luwes,
lembut, indah, feminin juga memberi kesan alamiah.
![]() |
Gambar :Sedikit lengkung, lengkung dan sangat lengkung
c)
Garis Zig zag, merupakan upaya penggabungan garis lurus dengan
garis lurus tetapi arahnya berbeda
![]() |
d)
Garis
gelombang, merupakan penggabungan
garis lurus dengan garis lengkung
dan garis lengkung
dengan garis lengkung
![]() |
|||||
![]() |
|||||
![]() |
e)
Garis lingkar, merupakan penggabungan garis lengkung
yang melingkar-lingkar, seperti:
f)
Garis patahan, merupakan bentuk garis yang terdiri
dari tanda
– (min) yang
berkesinambungan, seperti: _ _ _ _ _
3.
Bidang
Bidang merupakan
hasil peremuan dari beberapa garis, dapat pula dikatakan garis merupakan awal
terjadinya bidang, perhatikan gambar berikut:

Gambar :Bidang datar terjadi karena rangkaian garis-garis
lurus
![]() |
Gambar : Bidang lengkung terjadi karena
rangkaian garis-garis lengkung
Bidang merupakan bentuk datar dalam dua
dimensi karena memiliki ukuran panjang dan lebar, sedangkan ketebalannya
diabaikan.
4.
Bentuk
Setiap benda baik benda alam maupun benda buatan mempunyai bentuk. Istilah
bentuk dalam bahasa Indonesia dapat berarti bangun (shape) atau bentuk
plastis (form). Setiap benda mempunyai bangun dan bentuk plastis.
Bentuk atau
bangun terdiri dari bentuk dua dimensi (pola) dan bentuk tiga dimensi. Bentuk
dua dimensi dibuat dalam bidang datar dengan batas garis yang disebut kontur.
Bentuk-bentuk itu antara lain segitiga, segi empat, trapezium dan lingkaran.
Sedang bentuk tiga dimensi dibatasi oleh ruang yang mengelilinginya dan
bentuk-bentuk itu antara lain limas, prisma, kerucut, dan silinder.
Istilah bentuk
muncul karena bidang-bidang.

Gambar : Bidang dua dimensi
Contoh bentuk karena menyatunya bidang-bidang 2 dimensi,
menjadi bentuk 3 dimensi.

Limas kubus silinder
Gambar : Bidang tiga dimensi
Sifat atau karakteristik dari tiap bentuk dapat
memberikan kesan kesan tersendiri seperti :
1) Bentuk teratur kubus dan persegi, baik dalam
dua atau tiga dimensi memberi kesan statis, stabil, dan formal. Bila menjulang
tinggi sifatnya agung dan stabil.
2) Bentuk lengkung bulat atau bola memberi
kesan dinamis, labil, dan bergerak.
3) Bentuk segitiga runcing memberi kesan aktif,
energik, tajam, dan mengarah.

Gambar : Bentuk 3 dimensi yang dinamis
Dalam seni rupa, bentuk pada dasarnya dibagi menjadi
tiga, yaitu :
1) Bentuk
figuratif
Bentuk figuratif adalah bentuk-bentuk yang berasal
dari alam (nature).
Bentuk-bentuk itu seperti tumbuh-tumbuhan, binatang,
manusia ataupun alam lainnya.

Gambar : Bentuk Figuratif
2) Bentuk yang diabstraktif
Bentuk diabstraktif adalah bentuk
figuratif yang telah mengalami perubahan atau penggayaan bentuk yang kemudian
cenderung kita sebut dengan istilah stilasi atau deformasi.
Di sini bentuk figuratif diubah hingga tinggal
sarinya (esensinya) saja dan menjadi bentuk baru yang kadang-kadang hampir
kehilangan ciri-ciri alaminya sama sekali.
Contoh bentuk
ini,misalnya abstraksi manusia menjadi topeng atau wayang, abstraksi binatang seperti
burung garuda dan abstraksi tumbuhan seperti pada gambar-gambar hiasan.
Penggunaan
bentuk-bentuk ini umumnya diterapkan pada karya-karya
seni dekoratif
seperti pada batik, hiasan keramik, karya ukiran, dan lain-lain.

Gambar : Pengayaan
Bentuk (Diabstraktif)
3) Bentuk abstrak
Bentuk abstrak sering disebut dengan bentuk non
figuratif, artinya bentuk-bentuk yang lahir bukan dari alam melainkan
penyimpangan dari bentuk-bentuk alam.
Ada tiga macam bentuk abstrak, yaitu bentuk abstrak murni,
abstrak simbolis, dan abstrak filosofis.
Bentuk abstrak
murni ialah bentuk-bentuk yang sering disebut dengan bentuk-bentuk geometris
atau bentuk alam benda, misalnya segitiga, prisma, kursi, lemari, sepatu, buku,
rumah, dan lain-lain.
Bentuk simbolis,
misalnya huruf, tanda baca, rambu-rambu, lambang, dan lain-lain. Sedang abstrak
filosofis ialah
bentuk-bentuk yang mempunyai nilai-nilai tertentu, misalnya agama, kepercayaan,
dan lainnya.

Gambar : Non Figuratif (Abstrak)
Ruang
Ruang dalam arti yang luas adalah seluruh keluasan,
termasuk di dalamnya hawa udara. Dalam pengertian yang sempit ruang dibedakan menjadi
dua, yaitu ruang negatif dan ruang positif. Ruang negatif adalah ruang yang
mengelilingi wujud bentuk, sedang ruang positif adalah ruang yang diisi atau
ditempati wujud bentuk.

Gambar : Ruang positif dan negatif
5.
Tekstur
Tekstur adalah nilai raba suatu
permukaan benda alam maupun benda buatan. Permukaan benda ada yang halus,
kasar, ada pula diantara halus dan kasar. Permukaan batu, kayu, tembok, dinding
bambu, permadani dan lain-lain, dapat diraba dan dirasakan benar keadaan
sesungguhnya.
Tekstur terdiri dari 2 macam yaitu:
a.
Tekstur
nyata (alam) merupakan tekstur permukaan benda yang halus dalam
rabaan, tetapi kasar penampilannya.
Misalnya terkstur tanah dimusim kemarau, batuan, pohon kaktus, pelepah bambu,
daunt alas, daun jati, kulit kayu, dsb
b.
Tekstur
semu (buatan) kita jumpai
pada tekstil, permukaannya sendiri halus dalam rabaan tetapi dalam warna dan
motif tertentu dapat memancarkan kesan kasar. Misalnya tekstur ada keramik, kaca, sampul buku, kertas
ampelas, kulit semangka,dsb.
Berikut
adalah gambar macam-macam tekstur
![]() |
Tekstur dapat
mempengaruhi penampilan benda baik secara visual (berdasar penglihatan) maupun
secara sensasional (berdasar kesan terhadap perasaan).
6.
Nada Gelap-Terang
Benda hanya dapat terlihat karena adanya cahaya, baik cahaya alam
(matahari/bulan) maupun cahaya buatan (lampu). Jika diamati lebih teliti
ternyata bahwa bagian-bagian permukaan benda tidak diterpa oleh cahaya secara
merata.
Ada bagian yang paling terang, ada bagian yang paling gelap, dan ada
bagian-bagian
yang diantara gelap dan terang itu. Sehingga timbul nada gelap-terang pada
permukaan benda itu. Karena setiap benda berwarna maka dalam penglihatan mata
tampak adanya nada gelap-terang pada warna dari benda itu. Nada semacam itu
disebut dengan istilah value (baca: velyu).

Gambar tersebut menunjukkan bahwa nada
gelap-terang atau value pada permukaan gambar dapat mempengaruhi penampilan
benda itu. Oleh karena itu nada gelap-terang merupakan unsur gambar yang
diperhitungkan pula.
7.
Warna
KOMPOSISI WARNA
Warna
merupakan intensitas spectrum cahaya yang dilihat mata terpantul kesuatu benda
dan mampu memberikan rasa keindahan,senang,dan gembira
Jenis
Teori warna :
1. Warna primer/warna pokok

|
M
B
Gambar : Warna primer
2. Warna Sekunder
warna sekunder adalah warna yang dihasilkan dari pencampuran warna
warna primer.
yang termasuk warna sekunder adalah:
-
Merah + kuning : Jingga
- Merah + biru : Ungu
- Kuning + biru : Hijau
![]() |
![]() |
![]() |
|
Merah kuning jingga



2 + =
Merah biru ungu
![]() |
![]() |
![]() |
3 + =
Kuning biru hijau

![]() |
|||
![]() |
|||


Orange Violet
![]() |
|||||||||
|
|||||||||
![]() |
|||||||||
![]() |
![]() |
||||||||
Kuning Biru

Hijau
Gambar : Warna sekunder
3.
Warna Tertier
Warna tertier adalah warna yang dihasilkan dari campuran warna-warna sekunder




Jingga hijau
4. Warna Kuartier
Warna
kuartier adalah warna yang dihasilkan dari warna campuran warna-warna
tertier yaitu warna kecoklatan.
& Warna Analogus/Berdekatan
Warna analogus adalah warna yang dihasilkan dari
percampuran antara satu warna primer dengan satu warna sekunder, yang letaknya
bersebelahan pada lingkaran warna. Warna-warna analogus atau warna-warna antara
ini pada umumnya adalah warna-warna yang tidak jenuh (tidak banyak unsur
putihnya). Dalam lingkaran warna , warna antara atau warna analogus ini
letaknya bisa diketahui dari contoh gambar berikut ini:
![]() |
Gambar : Warna analogus
& Warna Harmoni/Monokromatik
Warna monokromatik adalah warna yang
sejenis/serumpun tetapi memiliki intensitas cahaya yang berbeda (ada gradasi
warna gelap dan terang) dalam lingkaran warna.
Contoh warna hitam= warna hitam
pekat hitam,hitam pudar,abu-abu,dan putih.
& Warna Kontras/Komplementer
Warna kontras merupakan berkesan
berlawanan satu dengan yang lainnya.
contoh: merah dengan hijau,kuning
dengan ungu,biru dengan jingga.
& Warna Netral
Warna netral merupakan warna yang
tidak lagi memiliki kemurnian warna dan berada diluar lingkaran
wararna.contohnya ; putih,hitam,abu-abu.
& Warna Panas
Kelompok warna dalam rentang
setengah lingkaran didalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning.warna
memiliki simbol, riang, semangat, dan marah.
& Warna Dingin
Kelompok warna dalam rentang
setengah lingkaran didalam lingkaran warna mulai dari ungu hingga hijau.warna
memiliki simbol, kelembutan, sejuk, dan nyaman..
JenisWarnaberdasarkan
penggunaanya :
1. Cara
Heraldis: Penggunaan warna berdasarkan simbol/perlambangan.
Contoh :
- Merah melambangkan membara,
semangat, dendam,
- Hitam melambangkan duka, misterus, kegelapan,
2.
Cara
Naturalis : Penggunaan warna yang sesuai dengan warna aslinya apa yang ada di
alam.
Contoh:
Daun berwarna hijau,tanah berwarna
coklat,laut berwarna biru.
3.
Cara
Murni : Penggunaan warna yang bebas
tidak terikat.
Contoh: kulit manusia berwarna ungu,daun berwarna biru
PRINSIP-PRINSIP
SENI RUPA
Ø Kesatuan
(unity)
Kesatuan merupakan salah satu prinsip komposisi yang
menekankan pada
keselarasan dari unsur-unsur yang disusun, baik
dalam wujudnya maupun ide yang melandasinya.
Ø Keseimbangan
(balance)
Keseimbangan merupakan prinsip dalam komposisi yang
berusaha menghindari kesan berat sebelah.
adanya warna
disebut balans warna. Balans didapat dari dua kesan, yakni karena adanya ukuran
/ bentuk
dan karena adanya warna. Karena adanya ukuran /
bentuk disebut balans
ukuran / bentuk dan karena

Gambar : Keseimbangan
warna pada sebuah kursi
Bila dilihat dari bentuk susunannya, balans
dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1) Balans
Simetris
Balans simetris atau balans formal adalah balans
yang susunan
unsur-unsurnya pada tiap-tiap sisi dari pusatnya
adalah benar-benar sama.

Gambar : Keseimbangan simetris
2) Balans asimetris
Balans asimetris atau balans informal adalah balans
yang susunan
unsur-unsurnya pada tiap-tiap sisi ditempatkan
berbeda, namun susunan
tersebut bisa memberikan kesan seimbang.

Gambar :
Keseimbangan asimetris yang dinamis
3) Balans
radial
Balans radial atau memusat / melingkar adalah balans
yang susunan
unsur-unsurnya melingkari satu pusat yang berbentuk
roda.

Gamba : Keseimbangan
bentuk dan warna
Ø Irama
(rhythm)
Irama atau ritme adalah penyusunan unsur-unsur
dengan mengikuti suatu pola tertentu secara teratur untuk mendapatkan kesan
yang menarik. Polanya dapat dengan melakukan pengulangan maupun pergantian
secara teratur.
Untuk mendapatkan gerak irama
(ritmis)dapat diperoleh dengan cara :
· Melalui pengulangan bentuk (repetisi)
· Melalui penyelangan dan pergantian (variasi)
· Melalui progresi atau gradasi,yakni suatu
urutan atau tingkatanseperti dari besar makin lama makin makin mengecil atau
darigelap sekali, kemudian menurun menjadi gelap dan akhirnya menjadi terang.
· Melalui gerak garis berkesinambungan
(kontinu)

Gambar : Irama pada bangku panjang terlihat pada
bentuk yang berkelok-kelok
Ø Kontras
Kontras adalah kesan yang didapat karena adanya dua
hal yang berlawanan, misalnya adanya bentuk, ukuran, warna, atau tekstur yang
berbeda. Kontras yang
ditimbulkan karena adanya bentuk
yang berbeda disebut kontras bentuk. Jika ukurannya
yang berbeda maka disebut kontras ukuran. Bila warnanya yang berbeda maka
disebut kontras warna. Dan apabila tekstur yang berbeda, maka disebut Kontras
tekstur.

Gambar : Kontras Warna
Ø Klimaks
Klimaks disebut juga dominan, adalah fokus dari
susunan karya seni yang mendatangkan perhatian. Oleh sebab itu, istilah klimaks
sering disebut dengan istilah centre of interes (pusat perhatian). Untuk
menciptakan pusat perhatian pada karya desain, tempatkan salah satu unsur
secara tersendiri atau berbeda dari unsur lainnya.
Istilah lain yang sering digunakan untuk kata
klimaks adalah emphasize (penekanan), centre point dan fokus.

Gambar : Klimaks pada karya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar