Selasa, 28 Juli 2015

PENGERTIAN TEATER



           Teater berasal dari kata Yunani yaitu “ Theatron” ( Bahasa inggris,Seeing Place) yang artinya tempat atau gedung pertunjukkan.
Definisi teater dalam arti :
Ø arti luas teater adalah segala tontonon yang dipertunjukan didepan orang banyak, misalnya ketoprak, ludruk,wayang wong, wayang golek, lenong, akrobat, debus, sulap, reog, sintren, dan sebagainya.
Ø arti sempit adalah kisah hidup dan kehidupan manusia yangdiceritakan diatas pentas, disaksikan oleh orang banyak, dengan media : percakapan, gerak, dan laku dengan atau tanpa dekor, didasarkan pada naskah tertulis dengan diiringi musik, nyanyian dan tarian.

Tetapi batasan teater  dapat dilihat dari sudut pandang sebagai berikut : “ tidak ada teater tanpa actor, baik berwujud riil manusia maupun boneka, terungkap dilayar maupun pertunjukkan langsung yang dihadiri penonton serta laku didalamnya merupakan realitas Fiktif “ ( Harimawan, 1993 ).

Teater selalu dikaitkan dengan  kata Drama yang berasal dari kata Yunani Kuno     “ draomai yang berarti bertindak atau berbuat dan “ Drame “ yang berasal dari kata Perancis yang diambil oleh Diderot dan Beaumarchaid untuk menjelaskan lakon-lakon mereka tentang kehidupan kelas menengah.

Teater Berkaitan dengan seni pertunjukkan sedangkan  Drama berkaitan dengan lakon atau naskah cerita yang akan dipentaskan.  Jadi Teater adalah Visualisasi dari drama atau drama yang dipentaskan diatas panggung dan disaksikan oleh penonton.
Teater adalah salah satu bentuk kegiatan manusia yang secara sadar menggunakan tubuhnya sebagai unsur utama untuk menyatakan dirinya yang diwujudkan dalam suatu karya (seni pertunjukan) yang ditunjang dengan unsur gerak, suara, bunyi dan rupa yang dijalin dalam cerita pergulatan tentang kehidupan manusia.
Gbr. Teater “ Ludruk 
Gbr. Teater “ Wayang Golek “

Jumat, 10 Juli 2015

UNSUR-UNSUR SENI RUPA




1.         TITIK
Titik, ialah unsur paling sederhana dalam pembuatan desain. Titik dapat diterapkan dari beberapa cara yaitu:
a.         Tekanan, yaitu dengan jalan menekankan suatu benda pada media, contohnya menekankan arang pada tembok maka akan mendapati bekas arang, apapun bentuk yang didapatkan bekas tersebut dinamakan titik,
b.         Tetesan, yaitu suatu cairan yang sengaja ataupun tidak sengaja menetes pada media, contohnya tetesan air pada tepung sehingga terjadi gumpalan, maka gumpalan itulah yang dinamakan titik,
c.         Cipratan, merupakan suatu cairan yang terciprat karena sesuatu hal, contohnya setelah hujan ada genangan air dan genangan tersebut terinjak sehingga air berpindah kesamping tanpa sengaja,maka bekas air itulah yang dinamakan dengan titik
d.        Semprotan, merupakan hasil dari cairan yang sengaja disemburkan pada sebuah permukaan dalam sekali kegiatan, misalnya orang yang sengaja menyemprotkan air pada halaman rumah dimusim kemarau, hasilnya merupakan titik.
2.         GARIS
Garis ialah Unsur yang menggambungkan kumpulan titik – titik menjadi 1
Garis dibagi menjadi 3:
a)    Garis lurus    
-     Garis lurus mempunyai sifat agung, stabil
-     Garis lurus mempunyai sifat kokoh, keras dan serius. Tetapi sesuai arahnya dapat diubah kesannya.
-     Garis vertikal memberi kesan agung, stabil, luhur.
-     Garis Horizontal memberi kesan tenang, tentram.
-     Garis Diagonal memberi kesan dinamis, gerak lincah, gembira.


 




Gambar : Garis vertikal, horisontal dan diagonal

b)             Garis lengkung memliki sifat luwes, lembut dan  indah sesuai arahnya: sedikit lengkung, lengkung, sangat lengkung.
Garis lengkung memberi kesan luwes, lembut, indah, feminin juga memberi kesan alamiah.


 




Gambar :Sedikit lengkung, lengkung dan sangat lengkung
c)             Garis Zig zag, merupakan upaya penggabungan garis lurus dengan garis lurus tetapi arahnya berbeda


 



d)            Garis gelombang, merupakan penggabungan garis lurus dengan garis lengkung dan garis lengkung dengan garis lengkung












 







e)             Garis lingkar, merupakan penggabungan garis lengkung yang melingkar-lingkar, seperti:
f)              Garis patahan, merupakan bentuk garis yang terdiri dari tanda
– (min) yang berkesinambungan, seperti:  _ _ _ _ _

3.         Bidang
Bidang merupakan hasil peremuan dari beberapa garis, dapat pula dikatakan garis merupakan awal terjadinya bidang, perhatikan gambar berikut:
         

                

Gambar :Bidang datar terjadi karena rangkaian garis-garis lurus


 




Gambar : Bidang lengkung terjadi karena rangkaian garis-garis lengkung
Bidang merupakan bentuk datar dalam dua dimensi karena memiliki ukuran panjang dan lebar, sedangkan ketebalannya diabaikan.

4.         Bentuk
Setiap benda baik benda alam maupun benda buatan mempunyai bentuk. Istilah bentuk dalam bahasa Indonesia dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis (form). Setiap benda mempunyai bangun dan bentuk plastis. 
Bentuk atau bangun terdiri dari bentuk dua dimensi (pola) dan bentuk tiga dimensi. Bentuk dua dimensi dibuat dalam bidang datar dengan batas garis yang disebut kontur. Bentuk-bentuk itu antara lain segitiga, segi empat, trapezium dan lingkaran. Sedang bentuk tiga dimensi dibatasi oleh ruang yang mengelilinginya dan bentuk-bentuk itu antara lain limas, prisma, kerucut, dan silinder.
Istilah bentuk muncul karena bidang-bidang.
 



            
              Gambar : Bidang dua dimensi

Contoh bentuk karena menyatunya bidang-bidang 2 dimensi, menjadi bentuk 3 dimensi.
                                                                               



               Limas              kubus          silinder

Gambar : Bidang tiga dimensi

Sifat atau karakteristik dari tiap bentuk dapat memberikan kesan kesan tersendiri seperti :
1)    Bentuk teratur kubus dan persegi, baik dalam dua atau tiga dimensi memberi kesan statis, stabil, dan formal. Bila menjulang tinggi sifatnya agung dan stabil.
2)    Bentuk lengkung bulat atau bola memberi kesan dinamis, labil, dan bergerak.
3)    Bentuk segitiga runcing memberi kesan aktif, energik, tajam, dan  mengarah.

   Gambar : Bentuk 3 dimensi yang      dinamis

Dalam seni rupa, bentuk pada dasarnya dibagi menjadi tiga, yaitu :
1)    Bentuk figuratif
Bentuk figuratif adalah bentuk-bentuk yang berasal dari alam (nature).
Bentuk-bentuk itu seperti tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia ataupun alam lainnya.
                                  
Gambar : Bentuk Figuratif

2)    Bentuk yang diabstraktif

       Bentuk diabstraktif adalah bentuk figuratif yang telah mengalami perubahan atau penggayaan bentuk yang kemudian cenderung kita sebut dengan istilah stilasi atau deformasi.

 Di sini bentuk figuratif diubah hingga tinggal sarinya (esensinya) saja dan menjadi bentuk baru yang kadang-kadang hampir kehilangan ciri-ciri alaminya sama sekali.

Contoh bentuk ini,misalnya abstraksi manusia menjadi topeng atau wayang, abstraksi binatang seperti burung garuda dan abstraksi tumbuhan seperti pada gambar-gambar hiasan.

Penggunaan bentuk-bentuk ini umumnya diterapkan pada karya-karya
seni dekoratif seperti pada batik, hiasan keramik, karya ukiran, dan lain-lain.
            
Gambar : Pengayaan Bentuk (Diabstraktif)
3)    Bentuk abstrak
Bentuk abstrak sering disebut dengan bentuk non figuratif, artinya bentuk-bentuk yang lahir bukan dari alam melainkan penyimpangan dari bentuk-bentuk alam.
Ada tiga macam bentuk abstrak, yaitu bentuk abstrak murni, abstrak simbolis, dan abstrak filosofis.
Bentuk abstrak murni ialah bentuk-bentuk yang sering disebut dengan bentuk-bentuk geometris atau bentuk alam benda, misalnya segitiga, prisma, kursi, lemari, sepatu, buku, rumah, dan lain-lain.
Bentuk simbolis, misalnya huruf, tanda baca, rambu-rambu, lambang, dan lain-lain. Sedang abstrak
filosofis ialah bentuk-bentuk yang mempunyai nilai-nilai tertentu, misalnya agama, kepercayaan, dan lainnya.

             

             Gambar : Non Figuratif (Abstrak)

Ruang
Ruang dalam arti yang luas adalah seluruh keluasan, termasuk di dalamnya hawa udara. Dalam pengertian yang sempit ruang dibedakan menjadi dua, yaitu ruang negatif dan ruang positif. Ruang negatif adalah ruang yang mengelilingi wujud bentuk, sedang ruang positif adalah ruang yang diisi atau ditempati wujud bentuk.

                     
Gambar : Ruang positif dan negatif

5.         Tekstur
Tekstur adalah nilai raba suatu permukaan benda alam maupun benda buatan. Permukaan benda ada yang halus, kasar, ada pula diantara halus dan kasar. Permukaan batu, kayu, tembok, dinding bambu, permadani dan lain-lain, dapat diraba dan dirasakan benar keadaan sesungguhnya.
Tekstur terdiri dari 2 macam yaitu:
a.    Tekstur nyata (alam) merupakan tekstur permukaan benda yang halus dalam rabaan, tetapi kasar penampilannya. Misalnya terkstur tanah dimusim kemarau, batuan, pohon kaktus, pelepah bambu, daunt alas, daun jati, kulit kayu, dsb
b.    Tekstur semu (buatan) kita jumpai pada tekstil, permukaannya sendiri halus dalam rabaan tetapi dalam warna dan motif tertentu dapat memancarkan kesan kasar. Misalnya tekstur ada keramik, kaca, sampul buku, kertas ampelas, kulit semangka,dsb.
Berikut adalah gambar macam-macam tekstur


 




















Tekstur dapat mempengaruhi penampilan benda baik secara visual (berdasar penglihatan) maupun secara sensasional (berdasar kesan terhadap perasaan).
6.         Nada Gelap-Terang
Benda hanya dapat terlihat karena adanya cahaya, baik cahaya alam (matahari/bulan) maupun cahaya buatan (lampu). Jika diamati lebih teliti ternyata bahwa bagian-bagian permukaan benda tidak diterpa oleh cahaya secara merata.     
Ada bagian yang paling terang, ada bagian yang paling gelap, dan ada
bagian-bagian yang diantara gelap dan terang itu. Sehingga timbul nada gelap-terang pada permukaan benda itu. Karena setiap benda berwarna maka dalam penglihatan mata tampak adanya nada gelap-terang pada warna dari benda itu. Nada semacam itu disebut dengan istilah value (baca: velyu).
 





Gambar tersebut menunjukkan bahwa nada gelap-terang atau value pada permukaan gambar dapat mempengaruhi penampilan benda itu. Oleh karena itu nada gelap-terang merupakan unsur gambar yang diperhitungkan pula.
7.         Warna
KOMPOSISI WARNA
Warna merupakan intensitas spectrum cahaya yang dilihat mata terpantul kesuatu benda dan mampu memberikan rasa keindahan,senang,dan gembira
Jenis Teori warna :
1.    Warna primer/warna pokok
Warna primer adalah warna merah, biru dan kuning . dinamakan warna primer karena warna ini dihasilkan dari penggunaan pigmen, pigmen adalah bahan organic dan bahan an organic untuk pewarna  yang banyak digunakan dalam industri tinta dan kertas. Warna primer ini tidak bisa dibuat dengan campuran warna lain.    
M :  Merah
K  :  Kuning
B    :  Biru



B   : Biru
 
         K
  
 

         M            B
 Gambar : Warna primer
2.     Warna Sekunder
warna sekunder adalah warna yang dihasilkan dari pencampuran warna warna  primer.
yang termasuk warna sekunder adalah:
-     Merah  +  kuning  :  Jingga
-     Merah  +  biru       :  Ungu
-     Kuning + biru       :  Hijau









 
Warna ke 1
 
1                   +                    =
       Merah             kuning        jingga
                       
2                    +                   =
       Merah            biru              ungu









 
3                    +                    =
       Kuning           biru              hijau
                                             
    Merah









 


        
           Orange                                     Violet                                      















Warna ke 2
 









 


                                                                              

              Kuning                                  Biru
            
        
                                   Hijau

 Gambar  : Warna sekunder
3.    Warna Tertier
Warna tertier adalah warna yang dihasilkan dari campuran warna-warna sekunder
                         


         Jingga                       hijau       

4.    Warna Kuartier
Warna kuartier adalah warna yang dihasilkan dari warna campuran warna-warna tertier yaitu warna kecoklatan.


&     Warna Analogus/Berdekatan
Warna analogus adalah warna yang dihasilkan dari percampuran antara satu warna primer dengan satu warna sekunder, yang letaknya bersebelahan pada lingkaran warna. Warna-warna analogus atau warna-warna antara ini pada umumnya adalah warna-warna yang tidak jenuh (tidak banyak unsur putihnya). Dalam lingkaran warna , warna antara atau warna analogus ini letaknya bisa diketahui dari contoh gambar berikut ini:



 



                                               



                                                                                                                                            



Gambar : Warna analogus


&    Warna Harmoni/Monokromatik
Warna monokromatik adalah warna yang sejenis/serumpun tetapi memiliki intensitas cahaya yang berbeda (ada gradasi warna gelap dan terang) dalam lingkaran warna.
Contoh warna hitam= warna hitam pekat hitam,hitam pudar,abu-abu,dan putih.

&     Warna Kontras/Komplementer
Warna kontras merupakan berkesan berlawanan satu dengan yang lainnya.
contoh: merah dengan hijau,kuning dengan ungu,biru dengan jingga.

&     Warna Netral
Warna netral merupakan warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna dan berada diluar lingkaran wararna.contohnya ; putih,hitam,abu-abu.

&     Warna Panas
Kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran didalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning.warna memiliki simbol, riang, semangat, dan marah.

&      Warna Dingin
Kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran didalam lingkaran warna mulai dari ungu hingga hijau.warna memiliki simbol, kelembutan, sejuk, dan nyaman..
JenisWarnaberdasarkan penggunaanya :
1.      Cara Heraldis: Penggunaan warna berdasarkan simbol/perlambangan.
   Contoh : 
-     Merah melambangkan membara, semangat, dendam,
-       Hitam melambangkan duka, misterus, kegelapan,
2.         Cara Naturalis : Penggunaan warna yang sesuai dengan warna aslinya apa yang ada di alam.
Contoh: Daun berwarna hijau,tanah   berwarna coklat,laut berwarna biru.
3.         Cara Murni  : Penggunaan warna yang bebas tidak terikat.
Contoh: kulit manusia berwarna ungu,daun berwarna biru

PRINSIP-PRINSIP SENI RUPA
Ø  Kesatuan (unity)
Kesatuan merupakan salah satu prinsip komposisi yang menekankan pada
keselarasan dari unsur-unsur yang disusun, baik dalam wujudnya maupun ide yang melandasinya.
Ø  Keseimbangan (balance)
Keseimbangan merupakan prinsip dalam komposisi yang berusaha menghindari kesan berat sebelah.
adanya warna disebut balans warna. Balans didapat dari dua kesan, yakni karena adanya ukuran / bentuk
dan karena adanya warna. Karena adanya ukuran / bentuk disebut balans
ukuran / bentuk dan karena
      

Gambar : Keseimbangan warna pada sebuah kursi

Bila dilihat dari bentuk susunannya, balans dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1)    Balans Simetris
Balans simetris atau balans formal adalah balans yang susunan
unsur-unsurnya pada tiap-tiap sisi dari pusatnya adalah benar-benar sama.


Gambar : Keseimbangan simetris

2)    Balans asimetris
Balans asimetris atau balans informal adalah balans yang susunan
unsur-unsurnya pada tiap-tiap sisi ditempatkan berbeda, namun susunan
tersebut bisa memberikan kesan seimbang.


Gambar : Keseimbangan asimetris yang dinamis

3)    Balans radial
Balans radial atau memusat / melingkar adalah balans yang susunan
unsur-unsurnya melingkari satu pusat yang berbentuk roda.

Gamba : Keseimbangan bentuk dan warna

Ø  Irama (rhythm)
Irama atau ritme adalah penyusunan unsur-unsur dengan mengikuti suatu pola tertentu secara teratur untuk mendapatkan kesan yang menarik. Polanya dapat dengan melakukan pengulangan maupun pergantian secara teratur.
Untuk mendapatkan gerak irama
(ritmis)dapat diperoleh dengan cara :
·        Melalui pengulangan bentuk (repetisi)
·        Melalui penyelangan dan  pergantian (variasi)
·        Melalui progresi atau gradasi,yakni suatu urutan atau tingkatanseperti dari besar makin lama makin makin mengecil atau darigelap sekali, kemudian menurun menjadi gelap dan akhirnya menjadi terang.
·        Melalui gerak garis berkesinambungan (kontinu)
Gambar : Irama pada bangku panjang terlihat pada bentuk yang berkelok-kelok

Ø  Kontras
Kontras adalah kesan yang didapat karena adanya dua hal yang berlawanan, misalnya adanya bentuk, ukuran, warna, atau tekstur yang berbeda. Kontras yang
ditimbulkan karena adanya bentuk
yang berbeda disebut kontras bentuk. Jika ukurannya yang berbeda maka disebut kontras ukuran. Bila warnanya yang berbeda maka disebut kontras warna. Dan apabila tekstur yang berbeda, maka disebut Kontras tekstur.

        

Gambar : Kontras Warna

Ø  Klimaks
Klimaks disebut juga dominan, adalah fokus dari susunan karya seni yang mendatangkan perhatian. Oleh sebab itu, istilah klimaks sering disebut dengan istilah centre of interes (pusat perhatian). Untuk menciptakan pusat perhatian pada karya desain, tempatkan salah satu unsur secara tersendiri atau berbeda dari unsur lainnya.
Istilah lain yang sering digunakan untuk kata klimaks adalah emphasize (penekanan), centre point dan fokus.

       
Gambar : Klimaks pada karya